Mengapa Sidharta Menjadi Buddha
Apakah anda pernah terpikir untuk melontarkan pertanyaan Mengapa Sidharta Menjadi Buddha?. Bapak Cornelis Wowor mendapatkan pertanyaan tersebut saat akan membabarkan Dhamma di sebuat tempat di Jakarta.
Kita mungkin hanya tahu bahwa Pangeran Sidharta lahir di keluarga suku Sakya, tumbuh besar, berkeluarga, melihat empat peristiwa penting yaitu orang yang tua, orang yang sakit, orang mati dan petapa yang tenang dan bahagia. Selanjutnya memutuskan untuk mencari obat guna mengatasi masalah tua, sakit dan mati dengan jalan menjadi petapa selama 6 tahun sebelum akhirnya menjadi Buddha.
Apakah saat Pangeran Sidharta mulai jadi petapa, dia sudah tahu akan menjadi Buddha? rasanya tidak. Walaupun saat dilahirkan sudah ada yang meramal demikian, tetapi Pangeran Sidharta tidak tahu bahwa dia adalah seorang Bodhisatva, seorang calon Buddha.
Sungguh naif jika kita hanya melihat proses itu saja untuk membuat Pangeran Sidharta menjadi Buddha. Sesungguhnya proses terebut sudah dimulai saat jaman Buddha Dipankara, 28 Buddha sebelum jaman Buddha Gautama. Saat seorang petapa yang bernama Sumeda mengikhlaskan badannya menjadi semacam alas untuk menutupi genangan kotoran agar Buddha Dipankara dapat melintas diatasnya. Saat itulah Petapa Sumeda bertekad untuk menjadi seorang Buddha. Pertapa Sumeda itulah yang kelak menjadi seorang Buddha yang dikenal sebagai Buddha Gautama.
Bayangkan, selama perputaran jaman melewati 28 Buddha, Petapa Sumedha mulai menyempurnakan ke sepuluh Paramita nya untuk menjadi Buddha. Paramita adalah faktor faktor yang dibutuhkan seseorang untuk mencapai penerangan sempurna. Jaman 28 Buddha itu berapa lama? Silakan saja dibayangkan. Prinsipnya adalah, Buddha selanjutnya akan muncul saat Dhamma lenyap. Ajaran Buddha Gautama sudah ada sejak 2500 tahun lampau dan masih berkembang, tidak tahu kapan akan lenyapnya. Jadi jaman satu Buddha mungkin bisa saja ratusan ribu tahun atau jutaan tahun.
Dalam ceramahnya Pak Cornelis Wowor juga mengulang pertanyaan menggelitik tentang tanggung jawab pangeran Sidharta sebagai kepala rumah tangga saat meninggalkan keluarganya utnuk bertapa. Masih ingatkah saat ceramah dhamma tentang ‘Jadilah Kaya‘ Bapak Cornelis Wowor menyetujui bahwa Pangeran Sidharta tidak bertanggung jawab saat itu?
Jika kita melihat kehidupan Bodhisatva (sebelum menjadi Buddha Gautama) dalam melengkapi paramitanya maka keputusan meninggalkan keluarganya itu lebih ‘masuk akal‘ daripada perbuatan memberikan istri dan anak-anaknya kepada orang lain sebagai bentuk kebulatan tekadnya melakukan Dana Paramita saat terlahir sebagai Pangeran Vesantara dalam salah satu kehidupan Bodhisatva.
Bagaimana ceritanya? Silakan saja anda simak ceramah dhamma dari bapak Cornelis Wowor mengenai mengapa Sidharta menjadi Buddha. Silakan klik tombol play dibawah ini atau mengunduhnya dengan menggunakan username dan password untuk para anggota ceramahdhamma.com
Ceramah Dhamma ‘Mengapa Sidharta Menjadi Buddha’ Cornelis Wowor MA
Selamat mendengarkan. Semoga bermanfaat. Salam dalam Dhamma. Semoga semua makhluk berbahagia.
very inspiring,thx a lot!