Bagaimana Menghadapi Suka dan Duka
Bagaimana Menghadapi Suka dan Duka. Ceramah Dhamma oleh Bhante Uttamo.
Suka dan Duka merupakan 2 dari delapan kondisi duniawi di alam manusia yang akan selalu kita hadapi sebelum kita mencapai kesucian. Meskipun demikian kita menginginkan untuk selalu hanya bisa menerima rasa suka, tetapi apakah itu mungkin?
Bhante Uttamo dalam salah satu kesempatan ceramah Dhamma nya memberikan kiat kiat bagaimana menghadapi suka dan duka kehidupan ini. Ceramah Dhamma ini saya download dari Youtube tanpa ada keterangan kapan dan dimana ceramah ini berlangsung.
Pada awal ceramah Bhante Uttamo memberikan kiat kiat bagaimana untuk bisa lebih sering mendapatkan rasa suka dan mengurangi rasa duka. Caranya adalah dengan mengetahui penyebab dari kemunculan rasa suka dan duka itu. Penyebab rasa suka diulangi dan penyebab rasa duka di hindari, bisakah anda?
Bhante Uttamo memberikan contoh jika kita merasa senang karena mendapatkan pacar baru, maka dicari sebabnya. Sukanya apakah karena penampilannya atau apanya? nah itulah yang sering di munculkan dengan mengubah penampilan secara berkala. Cuma pikiran nakal saya mengatakan kalau memang rasa senangnya muncul karena dapat pacar baru, supaya senang lebih sering muncul, yah gampang toh, sering sering aja ganti pacar baru. hahaha.
Demikian juga dengan cara untuk mengurangi timbulnya rasa duka, Bhante Uttamo mengatakan hindari penyebab timbulnya rasa duka tersebut.
Selanjutnya Bhante Uttamo mengatakan kita juga bisa meniru dari sekitar kita perbuatan perbuatan apa yang dapat menimbulkan rasa senang pada mereka, maka kita ikuti perbuatan tersebut. Kita mempelajari dari sekitar kita juga apa yang menjadi penyebab rasa duka muncul di diri mereka, maka hindari perbuatan itu.
Cara cara di atas memang sangat duniawi sekali, makanya Bhante Uttamo selanjutnya memberikan kiat yang sangat mendasar secara Dhamma. Apa sih penyebab dari rasa suka dan duka itu? tak lain dan tak bukan adalah dari pikiran kita sendiri yang bereaksi terhadap hasil dari keinginan kita. Jadi Bhante Uttamo mengatakan untuk menghadapi rasa suka dan duka agar hasilnya lebih banyak senangnya, syukur syukur bisa senang terus adalah dengan jalan me-manage pikiran kita. Bagaimana mengatur pikiran kita?
Anda mungkin berpikir Bhante Uttamo pasti menyuruh kita ber meditasi untuk mengatur pikiran kita. Bukan itu, Bhante Uttamo memberikan kiat yang sederhana untuk mengatur pikiran kita dalam menghadapi suka dan duka kehidupan ini, yaitu dengan jalan selalu hanya melihat sisi positip dari setiap kejadian yang datang pada diri kita. Bisakah anda melakukannya?
Contoh contoh nya anda bisa dengarkan secara lengkap dalam khotbah Dhamma Bhante Uttamo tentang bagaimana menghadapi suka dan duka kehidupan ini. Silakan anda mengklik tombol play dibawah ini. Tombol play hanya muncul jika browser anda mengijinkan flash player bekerja. Atau anda dapat mendownload mp3 Khotbah Dhamma Bhante Uttamo ini.
Ceramah Dhamma Bhante Uttamo ‘Bagaimana Menghadapi Suka dan Duka’
Selamat mendengarkan. Semoga anda dapat mengolah pikiran anda agar selalu merasa senang dengan kejadian apapun yang anda terima dan hadapi. Semoga semua makhluk selalu berbahagia. Sadhu..Sadhu..Sadhu..
Namo amitofo… namo buddhaya..slalu bersyukur..berjodoh pada buddha dharma…sadhu..sadhu..sadhu..
Gan En, Sadhu…Sadhu..Sadhu..
Budiyono Tantrayoga donk semangat pun tertular
Namo Buddhaya Pak Untung,
Saya kangen dengan ceramah2 dari Pak Tan Chao Ming. Kok gak ada yang baru yah ?! Saya tunggu deh ceramahnya Pak Tan.
Semoga semua mahluk berbahagia.
Sadhu, sadhu, sadhu.
Senang sekali bisa mendengarkan ceramah dhamma karena sejak awal mencari tau ajaran dhamma, saya hanya bisa belajar ajaran dharma dari online. Banyak sekali manfaat positif mendengarkan ceramah dhamma yang saya rasakan. Terima kasih banyak atas uploadnya. Semoga semua mahluk hidup berbahagia. Sadhu… Sadhu… Sadhu…
Sadhu…. Sadhu…. Sadhu… Terima kasih juga yah.
Terimakasih untuk uploadnya. Semoga bisa sering2. Saat2 galau, susah, mendengarkan dhammadesana sangat membantu. Dhamma seperti teman yang nasehatnya menenangkan.
Sadhu…. Sadhu…. Sadhu….