Rintangan Kehidupan
Dalam percakapan sehari-hari kita sering mendengarkan banyak orang berkata ‘Tergoda setan’ atau ‘ sedang digoda’ saat seseorang terlanjur melakukan sesuatu yang buruk.
Kita banyak menghadapi rintangan kehidupan ataupun ‘godaan-godaan’ dalam kehidupan ini. Namun sesungguhnya apakah Buddhism dan sebagai seorang umat Buddha mengenal istilah ‘godaan’ ini?
Rintangan kehidupan ada lima jenis seperti yang dibabarkan oleh Bapak Cornelis Wowor dalam ceramah Dhamma Minggu pagi di Vihara Pluit Dharma Sukha.
Rintangan kehidupan dalam Buddhism dikenal sebagai ‘Mara’. Nah disinilah letak miskonsepsi umat Buddha menurut bapak Cornelis Wowor karena Mara sering diterjemahkan sebagai ‘Mara penggoda’. Mara Penggoda merupakan terjemahan yang tidak tepat menurut Bapak Cornelis Wowor.
Mara harus lebih dilihat sebagai gangguan atau rintangan kehidupan bukan sebagai godaan maupun penggoda. Sebagai manusia, rintangan kehidupan ini sebenarnya bisa diatasi sehingga keinginan akan ‘Ayu’ (umur panjang), ‘Vanno’ (cantik, ganteng), ‘Sukhang’ (kebahagiaan), ‘Balang’ (kekuatan) dapat diperoleh.
Dalam ceramah Dhamma mengenai rintangan kehidupan, beberapa hal lain juga dibahas seperti :
- Bagaimana caranya berdoa dan bertindak agar mendapatkan keselamatan
- Apa gunanya membaca paritta
- Mana yang lebih baik, mengkontrol pikiran atau membaca paritta.
- Apakah itu Nibbana
- Bagaimana caranya agar bisa konsentrasi saat membaca paritta.
- Apakah umat Buddha dapat menyelamatkan bumi?
- Karma apa yang dapat menyebabkan seseorang berumur pendek?
- Bagaimana bumi terbentuk berdasarkan konsep Buddhis.
- Paritta apa yang baik untuk ‘membersihkan rumah’
- Apakah dengan bermeditasi dapat menyembuhkan penyakit?
- Bagaimana posisi meditasi yang baik
- dan hal lainnya.
Silakan anda mengklik tombol play untuk mendengarkan ceramah Dhamma ini.
Ceramah Dhamma ‘Rintangan Kehidupan’ Cornelis Wowor MA
Download (Selain pengguna IPad,Iphone) Ceramah Dhamma ”Perintang Kehidupan’ Cornelis Wowor MA 14.5 MB
Selamat mendengarkan. Semoga bermanfaat dan salam bahagia.