Dimana Bahagia
Dimana Bahagia. Ceramah Dhamma oleh Bhante Sri Pannavaro Mahathera
Semua orang ingin bahagia. semua orang mencari cari dimana bahagia. Apa sebenarnya bahagia itu? Bhante Sri Pannavaro Mahathera mengatakan kita tidak perlu mencari dimana bahagia.
Kita akan sulit jika mencari dimana bahagia. Karena kita tidak akan menemukannya. Masih ingat syair lagu ciptaan alm. Bhante Girirakkhito yang berjudul dimana bahagia?
Dimana Bahagia (lagu cip. Bhante Girirakkhito alm.)
Lama tlah ku mencari berkelana kian kemari
Dimana gerangan dikau duhai bahagia
Daku bersuka ria berpesiar ke taman sari
Bahagia sekejap mata hanya bagai mimpi
Daku mohon para dewa dewi
Masuk ke candi berjunjung jari
Tetapi hanyalah hampa surga tak dapat dibeli
Sekarang ku mengerti bahagia di dalam hati
Dimana sang nafsu lenyap disana bahagia
Bhante Sri Pannavaro Mahathera mengatakan bahagia otomatis muncul saat penderitaan berkurang. Jika penderitaan lenyap maka kebahagiaan tertinggi atau nibbana tercapai. Tidak perlu mencari dimana bahagia. Bahagia tidak ada di vihara, di altar Buddha atau tempat lainnya.
Bhante Sri Pannavaro Mahathera dalam khotbah saat perayaan hari Magha di Vihara Pluit Dharmasukha menjelaskan selain peristiwa yang terjadi di hari Magha tersebut namun juga menerangkan secara sederhana bagaimana untuk mengurangi penderitaan. Semua terkait dengan apa yang di ucapkan oleh Buddha Gautama kepada 1250 orang arahat yang tanpa diundang berkumpul di taman tupai Velluvana Arama. Apa yang diucapkan oleh Buddha saat itu dikenal sebagai Ovada Pathimokha.
Dalam empat kesunyataan mulia, Buddha Gautama tidak mengatakan bahagia. Buddha Gautama mengatakan ada penderitaan, penderitaan itu ada sebabnya, penderitaan dapat dilenyapkan serta jalan untuk melenyapkan penderitaan. Ajaran Buddha dari dahulu sampai sekarang hanya satu yaitu penderitaan dan lenyapnya penderitaan, bukan sekedar mencari dimana bahagia.
Lenyapnya penderitaan tidak sama dengan bahagia. Lenyapnya penderitaan adalah kebahagiaan tertinggi yang bukan sekedar bahagia. Penderitaan berkurang maka kebahagiaan muncul. Lenyapnya penderitaan, bebas dari kotoran batin maka kebahagiaan tertinggi tercapai, Nibbana Paramang Sukhang. Saat penderitaan lenyap maka selesai sudah tugas kita.
Dimana bahagia? bahagia ada saat penderitaan berkurang. Bagaimana mengurangi penderitaan? apa sebabnya? silakan anda mendengarkan ceramah Dhamma bhante Sri Pannavaro Mahathera dengan meng-klik tombol play dibawah ini. Silakan juga mengunduhnya dengan menggunakan username dan password yang telah diberikan kepada semua anggota ceramah Dhamma. Untuk menjadi anggota ceramah Dhamma (gratis) silakan mengisi form yang ada di sebelah kanan halaman ini.
Ceramah Dhamma Bhante Sri Pannavaro Mahathera ‘Dimana Bahagia’
selamat mendengarkan. Semoga anda dapat mengurangi penderitaan dan berbahagia. Semoga semua makhluk berbahagia. Sadhu..Sadhu..Sadhu..
Dhamma yg indah patut dijunjung tinggi dengan pengamalan hidup kita sehari-hari,,,tidak cukup dengan sekedar kata2 yg bersifat ilusi,,semua hal yg kita bicarakan mengenai dhamma,seharusnya kita mengetahui terlebih dahulu akan manfaat dari pelaksanaan dhamma itu sendiri,kemudian baru kita berbagi dhamma itu kepada orang lain,,,,,,,
siarto
sabbe sattha bhavantu sukkhitata,.,.,.
Sadhu……Sadhu……Sadhu..
BAGUS SEKALI SEMOGA BERMANFAAT
khotbah dhamma seperti ini sangat kami butuhkan karena kalau berharap kehadiran anggota sangha ke tempat kami susah sekali.1,2 tahun belum tentu sekali ada anggota sangha ke tempat kami.Saya Tri Darma Sudiana dari Lombok Utara Provinsi Nusa Tenggara Barat.Mohon supaya kami bisa download khotbah ini,berikan kami petunjuk untuk daftar sebagai member.Makasih,Nammo Budhaya.
Dear Pak Sudiana, Namo Buddhaya.
Di sebelah kanan agak sedikit ke atas ada form isian untuk menjadi anggota. Untuk mendownload diperlukan username dan password yang akan kami kirimkan gratis ke para anggota ceramahdhamma.com. Silakan saja mendaftar.
Terima kasih.
Ayu, vanno,sukham,balam
Sadhu… Sadhu… Sadhu
Baru kusadari bahwa bahagia dan duka silih berganti datang. hanya ada satu kebahagiaan sejati yaitu NIBBANA.
Sadhu… Sadhu… Sadhu…
Pada suatu hari Arahat Sariputta berbincang-bincang dengan beberapa arahat lain. Sariputta berkata:
“Sahabat, dikatakan nibbana adalah kebahagiaan; nibbana adalah kebahagiaan.”
Arahat Udayi bertanya: “Sahabat Sariputta, bagaimana mungkin nibbana adalah kebahagiaan kalau di dalam ini tidak ada perasaan apa pun lagi?”
Jawab Sariputta: “Justru karena di dalam ini tidak ada perasaan apa pun lagi, maka disebut ‘kebahagiaan’.”
[nibbana-sutta, AN 9.34]
Sangat bagus
Maaf
Cara dowlnload gmn y tq.
Pak, ceramahdhama ini sangat bagus, mau tanya kalau belajar samadi Tanpa pembimbing bisa gak, karena saya tak mempunyai fasilitas untuk itu, terima kasih Pak salam bahagia.
Dear bu Amoeng,
Baik sekali Ibu punya kehendak untuk berlatih samadhi.
Pada prinsipnya bisa saja berlatih tanpa pembimbing. Namun apa yang akan ibu lakukan jika menemukan hal-hal meragukan saat berlatih.
Kemana Ibu bertanya? jadi sebaiknya memang ada pembimbing yang memang seorang guru meditasi yang bisa menjadi tempat bertanya. Jadi Pengertian pendamping disini bukan berarti selalu mendampingi saat ibu berlatih.
Kalau memang di daerah ibu tidak ada, maka ibu bisa juga dengan membaca buku panduan meditasi Buddhis.
Salah satu buku panduan yang cukup bagus adalah Mindfulness, Bliss, and Beyond yang ditulis aoleh Ajahn Brahm
Pengantarnya Ibu bisa lihat di :
http://www.dhammatalks.net/Books11/Ajahn_Brahm-Mindfulness_Bliss_and_Beyond-Chapters1-5.pdf
Jika ingin membeli bukunya bisa di
http://www.amazon.com/Mindfulness-Bliss-Beyond-Meditators-Handbook/dp/0861712757
Selamat berlatih. Semoga Ibu Berbahagia.
Pada dasarnya meditasi –apalagi meditasi vipassana– dapat dipelajari dan dipraktikkan sendiri tanpa bimmbingan langsung dari seorang guru. Apalagi di zaman Internet ini, Anda bisa memperoleh informasi tentang meditasi apa saja dari sana. Dan ada grup-grup yang dapat dimanfaatkan sebagai forum untuk tanya-jawab, kalau Anda menghadapi masalah dalam praktik Anda.
Kalau Anda ingin mempraktikkan sebuah versi meditasi vipassana yg diajarkan oleh alm Shwe Oo Min Sayadaw (sekarang diteruskan oleh murid beliau, Sayadaw U Tejaniya), silakan mempelajari dan mempraktikkan isi buku “Contemplation of the Mind – Cittanupassana”, oleh Bhikkhu Khemavamsa, yg telah saya terjemahkan ke bahasa Indonesia dengan judul “Menyadari Batin”. Buku itu dapat Anda unduh sebagai buku #7 dari sini: http://meditasi-mengenal-diri.org/mmd_download_ebooks.html
Vipassana versi Shwe Oo Min Sayadaw ini saya ajarkan sebagai Meditasi Mengenal Diri (MMD), dan sekarang diajarkan di Cisarua, Vihara Watugong (Semarang), Vihara Mendut, dan Brahmavihara Arama (Singaraja). MMD adalah satu-satunya meditasi yg diajarkan di Vihara Mendut.
Jika Anda menghadapi masalah dalam mempraktikkan vipassana ini, silakan bergabung dan berdiskusi di grup “Titik Hening” di Facebook: https://www.facebook.com/groups/165428140238951/
Salam,
Hudoyo Hupudio
O ya, buku “Menyadari Batin” telah diberi Kata Pengantar berupa ceramah dari Bhante Sri Pannyavaro Mahathera.
Hudoyo