Ada Apa dengan Kasih
Submitted by Untung on August 31, 2009 – 9:17 amNo Comment
Ini merupakan rekaman Ceramah Dhamma yang sudah cukup lama. Bhante Pannavaro memberikan Dhamma Talk ini tanggal 14 Pebruari 2004 di Jakarta yang diselenggarakan oleh BODHI CLUB (Pusdiklat Buddhis Bodhidharma). Namun topik Metta dan Dhamma itu sendiri berlaku kapan pun, dimanapun dan untuk siapapun. Ceramah terbagi menjadi 2 bagian.
Dalam ceramah ini anda akan menemukan:
- Sebab penderitaan adalah kondisi dari kejiwaan kita, apa contohnya?
- Mengatasi penderitaan bukan dari belas kasih yang datang dari luar.
- Apakah ’self centerness’ itu?
- Bagaimana mental/kepribadian yang sehat menurut perspektif Buddhis.
- Cinta kasih yang bagaimana yang diajarkan Buddhism.
- Cinta kasih mempunyai 2 musuh, yang kasar dan yang halus. Apa saja?
- Apa contohnya moral Buddhism.
- Apa wujud cinta kasih dalam kehidupan sehari-hari?
- Setelah menjalani kehidupan sekian lama sebagai Buddhis apa yang sudah anda dapatkan? Pertanyaan ini bukan type pertanyaan Buddhis. Lalu apa pertanyaan Buddhis itu ?
- Pada saat sakitpun kita harus praktek cinta kasih. Bagaimana?
- Mengubah cara berpikir dari ‘apa yang bisa saya dapatkan dari dia dengan apa yang bisa saya berikan untuk dia’
- Melepas adalah kewajiban bagi Buddhis bukan pilihan.
- Buddhis ‘membenci’ perbuatan jahat tapi bukan pada orang yang melakukannya.
- Apa peranan penting Upekkha (keseimbangan bathin) dalam praktek Metta dan Karuna.
- Tanpa ‘inner strength’ , perjuangan untuk melakukan pembaruan, perbaikan pada yang tidak benar di sekeliling kita dapat membuat kita tergelincir pada kebencian dan kemarahan. Apa dan bagaimana menumbuhkan ‘inner strength’.
- Tanpa ‘inner strength’ , mempraktekkan cinta kasih dan belas kasih dapat membuat kita tergelincir kedalam nafsu indria.
- Ketenangan bathin muncul saat kekotoran bathin berkurang.
- Benarkah Nibbana adalah Paramam Sukham ( kebahagiaan tertinggi)? Mengapa Buddha mengatakan itu?
- Bagaimana sikap kita terhadap peminta-minta yang secara jasmani masih muda dan cukup sehat.
- Pikiran tidak mempunyai hukum. Jadi berhati-hatilah. apa maksudnya?
Selamat mendengarkan. Semoga berbahagia.
