Tip Buddha Dhamma
Dear Kalyana Mitta, Namo Budhaya.
Dalam kehidupan kita, kita sering mendapatkan nasihat nasihat maupun petunjuk yang berguna. Ambil contoh saat kejadian Tsunami di Aceh penduduk di Pulau Weh selamat dari bencana tersebut karena mereka sudah mendapatkan tip dari para leluhur mereka dalam mengatasi suatu gejala alam.
Kehidupan sehari-hari kitapun menunjukkan banyak gejala-gejala, lalu darimana kita bisa mendapatkan tip petunjuk dalam mengatasi gejala kehidupan yang muncul agar kita selamat? Disinilah kita memerlukan tip Buddha Dhamma. Apakah anda sudah mendapatkannya?
Pak Chao Ming dalam ceramah Dhammanya di Vihara pluit Dharma Sukha menyinggung hal ini. Dengan Gaya dan Isi ceramah yang khas beliau kita dapat mendengarkan Buddha Dhamma dari sisi yang lain.
Dalam ceramah ini juga dapat didengarkan hal yang lain mengenai:
- Gejala psikologis sangat diperhatikan dalam Buddha Dhamma
- Manusia dimasa kini dan akan datang makin lama makin lebih menderita dari sisi kejiwaan.
- Agama Buddha lebih melihat kedalam diri sendiri.
- Bagaimana agar sehat rohani
- Simbol apa yang dipakai dalam Theravada dan Mahayana
- Makna simbol bunga teratai
- Jalur Budaya dan Spiritual dalam Buddha Dhamma.
- Alam Antara Bhava dan bagaimana penjelasannya
- Mengapa kita memberi penghormatan dihadapan patung Buddha?
- Mengapa orang Asia banyak yang meninggalkan Agama Buddha?
Karena ceramah cukup panjang, maka seluruh file audio kami bagi menjadi 2 bagian, yaitu bagian A dan B. Bagian B berisi sambungan ceramah dan sedikit tanya jawab.
Silahkan disimak dengan mengklik tombol play dibawah ini.
Ceramah Dhamma Tan Chao Ming Tip Buddha Dhamma bagian A
Download Ceramah Dhamma Tan Chao Ming Tip Buddha Dhamma bagian A. 8.04 MB
Ceramah Dhamma Tan Chao Ming Tip Buddha Dhamma bagian B
Download Ceramah Dhamma Tan Chao Ming Tip Buddha Dhamma bagian B. 7.54 MB
Selamat mendengarkan semoga bermanfaat. Semoga anda Berbahagia. Semoga semua makhluk berbahagia. Salam dalam Dhamma.
Selamat Siang,
Mohon jawaban pertanyaan brkt ini reply ke email sy juga.
Seperti apa mata pencaharian benar itu jika diaplikasikan dalam usaha/berdagang?
Jika kita membeli lauk ikan/ayam yg sdh tidak bernyawa di pasar atau penjual keliling tanpa memesan kepada si penjual, lalu dimasak dan dijual kembali menjadi mie ayam/usaha katering, apakah melanggar sila ke-1 yg dpt mengakibatkan karma buruk?
Apakah usaha tsb masuk dlm mata pencaharian benar?
Terima kasih atas perhatiannya, sy tunggu balasannya.
Best regards,
lia
Dear Ibu Lia,
terima kasih untuk pertanyaannya. Kebetulan dalam postingan ceramah Pak Wowor minggu ini dengan topik “perenungan awal tahun” menjelaskan bahwa dalam pandangan Agama Buddha 5 mata pencaharian yg tidak benar adalah :
1. menjual binatang yang akan dibuat mati
2. menjual manusia( perbudakan)
3. menjual senjata
4. menjual alkohol (minuman keras)
5. menjual racun.
Dalam hal usaha katering seperti yang Ibu Lia jelaskan saya kira tidak melanggar sila ke 1 karena yang ibu Lia beli adalah ayam/ikan yang sudah tidak bernyawa, dan Ibu tidak memesannya.
Salam Metta.