Dukkha Nirodha Dukkha Samudaya
Dear Kalyanamitta,
Tiga aliran besar dalam Buddhism, Baik itu Theravada Buddhism, Mahayana Buddhism maupun Tantrayana Buddhism mengenal hukum empat kesunyataan mulia. Karena sesungguhnya inti ajaran Buddha Dukkha Nirodha, Dukkha Samudaya. Sesungguhnya Dukkha lah yang Ku tunjukkan serta jalan untuk melenyapkan Dukkha (Dukkha Nirodha Gamini Patipada)
Jika beberapa waktu yang lalu Bapak Tan Chau Ming membabarkan tentang Mahayana Buddhism maka kali ini beliau sedikit menerangkan tentang Tantrayana/Vajrayana Buddhism atau Tibetan Buddhism.
Buddhism masuk ke Tibet agak terlambat, walaupun hanya dibatasi dengan gunung Himalaya. Buddhism justru masuk ke daratan Tiongkok terlebih dahulu lewat jalur sutera sekitar 140 SM. Buddhism masuk ke Tibet sekitar abad ke enam. Saat itu Tibet sudah memiliki agama mereka yaitu Bonpha.
Menurut bapak Tan Chao Ming, jika Theravada Buddhism menjunjung tinggi kesederhanaan hidup dan Kesucian, Mahayana Buddhism mengajarkan orang untuk mengembangkan Maitri Karuna (cinta Kasih) serta menumbuhkan Bodhi Citta maka Tantrayana Buddhism menekankan pada Bhavana dan Sadana ( ritual) yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Sama seperti perumpamaan yang terdapat dalam kitab Sad Dharma Pundarika Sutra, Hutan yang terdiri dari berbagai macam tumbuhan mulai dari pohon besar sampai rumput ilalang serta bunga bunga kecil mendapatkan siraman air hujan. Masing-masing menyerap air sesuai kebutuhannya. Demikian juga kita dipersilahkan memilih siraman Dhamma yang sesuai keadaan diri kita sendiri. Silakan memilih mana dari ketiga aliran besar Buddhism yang cocok dengan keadaan kita.
Di Tiongkok pada jaman kaisar Chien Long, Suatu ketika kaisar mengunjungi sebuah vihara di atas bukit di tepi sungai Chia Ling, anak sungai Yang Tze. Kaisar menanyakan kepada ketua Vihara, seorang Bhiksu berumur 70 an tahun tentang berapa jenis manusia yang hilir mudik di sungai dibawah sana. Bhiksu tua tersebut menjawab ada dua jenis manusia yang setiap hari hilir mudik di sungai tersebut yaitu manusia yang mencari keuntungan (wei li) dan manusia yang mencari ketenaran (wei ming).
Jawaban Bhiksu tua tersebut rasanya tetap relevan dengan keadaan sekarang. Namun sesungguhnya Buddhism menekankan bahwa kehidupan yang akan datang jauh lebih penting dari kehidupan sekarang. Bagaimana kita dapat memanfaatkan kehidupan sekarang guna mencapai kehidupan yang lebih baik pada saat mendatang. Kita tidak boleh terlalu terlena dengan hanya hilir mudik mencari keuntungan dan ketenaran lalu melupakan tujuan kita untuk menuju pantai seberang.
Silakan Kalyanamitta mendengarkan ceramah dhamma selengkapnya dari Bapak Tan Chau Ming. Kali ini ceramah yang diposting tanpa tanya jawab. Bagi Kalyanamitta, member ceramahdhamma.com dapat mendownloadnya dengan menggunakan username dan password yang telah diberikan.
Ceramah Dhamma Bapak Tan Chau Ming Dukkha Nirodha Dukkha Samudaya
Download Ceramah Dhamma Tan Chao Ming Dukkha Nirodha Dukkha Samudaya. 8.31 MB
Semoga kalyana mitta berbahagia, Semoga semua makhluk berbahagia. Salam sejahtera penuh cinta kasih.
Dengarkanlah Buddha Dhamma kapan & dimana pun ada kesempatan. Semoga kita semua mengalami kemajuan batin setiap hari.
Dhammadesana dalam bentuk mp3 sangat memudahkan kita untuk menambah wawasan pengetahuan Buddha Dhamma. Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi hingga terwujudnya website ini.