Haruskah Jujur Sungguh Jujur
Dear Kalyanamita,
Buddha mengatakan untuk mengalahkan amarah dengan cinta kasih, kalahkan kejahatan dengan kebaikan, mengalahkan kebohongan dengan kejujuran, mengalahkan kekikiran dengan kemurahan hati. Jika kita mengatakan jujur apakah harus jujur sungguh jujur seperti yang dituliskan dalam bait Karaniya Metta Sutta.
Pertanyaan ini dilontarkan oleh salah seorang umat ketika Romo Herman S Endro berceramah tentang ucapan Buddha diatas. Apa yang harus kita lakukan jika kejujuran kita dapat membawa bencana buat orang lain. Haruskah kita tetap jujur, sungguh jujur?
Disinilah letak peranan kebijaksanaan akan bermain. Jika kita berbicara tidak jujur apapun alasannya itu memang akan berakibat tidak baik, itu pasti. Namun jika kita Jujur sungguh jujur lalu akibatnya menimbulkan kerugian bagi orang lain bahkan nyawa orang terancam, mana yang anda pilih? Tetap Jujur, sungguh Jujur dengan akibat nyawa orang terancam, Rumah tangga hancur berantakan atau anda lebih baik berbohong?
Dilain pihak jika kita berbohong untuk menutupi kesalahan yang dilakukan berulang kali dengan alasan agar rumah tangga utuh, misalnya berbohong selingkuh. Wah itu sih bukan kebijaksanaan tetapi keblinger.
Umat Buddha harus pandai karena bagaimananpun semua sebab atau perbuatan akan menimbulkan akibat. Sekecil apapun perbuatan itu. Jangan meremehkan perbuatan kecil yang baik maupun buruk dengan beranggapan akibatnya toh kecil. Sebuah batu tetap akan berlubang jika dijatuhi tetesan air yang terus menerus.
Perbuatan baik yang dilakukan sekecil apapun akan membawa akibat baik. Apalagi jika dilakukan berulang-ulang. Sebaliknya perbuatan buruk sekecil apapun tetap akan membawa akibat buruk.
Nah untuk kasus haruskah jujur sungguh jujur diatas, kita tinggal memilih mana yang akan membawa konsekwensi terbaik. Tidak ada rumus baku dalam hal ini. Semua tergantung pada situasi, kondisi dan kejadian yang dihadapi.
Berbicara mengenai kemarahan. Minggu-minggu ini surat kabar nasional dipenuhi berita penyerangan sekelompok orang terhadap kelompok lain. Mengapa orang begitu mudah untuk menyerang orang lain hanya karena berbeda pandangan? Ego yang besarĀ dan kegelapan batin menghantui pelakunya. Pengertian baik dan buruk menjadi sangat relatif bagi orang -orang egois yang penuh kegelapan batin tersebut. Membunuh dan menghancurkan harta milik orang lain dapat dipandang sebagai perbuatan baik,benar dan heroik dimata orang orang tersebut. Sungguh suatu pandangan yang sangat menyimpang dari hukum alam.
Untuk lebih jelasnya silakan anda mendengarkannya dengan mengklik tombol play dibawah ini.
Ceramah Dhamma Romo Herman S. Endro “Haruskah Jujur,Sungguh Jujur”
Download Ceramah Dhamma Herman S. Endro Haruskah Jujur Sungguh Jujur . 12.4 MB
Selamat Mendengarkan Semoga bermanfaat. Semoga Indonesia damai dan sejahtera. Semoga semua makhluk berbahagia.
Saya kurang setuju cara Romo Herman S. Endro menjelaskan makna jujur dan sungguh jujur.., yang men-toleransi ketidakjujuran dengan alasan wisdom…
Luar biasa
kita mudah mengetahui kesalahan orang lain , namun kita sulit mengetehui kesalahan diri kita sendiri .