Dhamma Sebagai Pelindung
September 22, 2016 – 10:06 am | One Comment

Ceramah Dhamma Romo Cornelis Wowor MA. Vihara Pluit Dharmasukha September 2016
Kita sering mencari pelindung dalam hidup ini. Sebagai Buddhis kita sering membacakan paritta Tisarana atau paritta tiga perlindungan. Buddha, Dhamma dan Sangha sebagai pelindung …

Baca artikel pengantar dan Dengarkan Ceramah Selengkapnya »
Download Paritta

Silahkan mendengarkan dan mendownload Paritta-paritta Suci

dr. Krishnanda W. Mukti

Kumpulan Ceramah Dhamma dari Bp. dr. Krishnanda W. Mukti

Rudy Arijanto

Kumpulan Ceramah dari Bapak Rudy Arijanto

Suhu Xian Xing

Kumpulan Ceramah Dhamma dari Bhiksuni Xian Xing

Tan Chao Ming

Kumpulan Ceramah Dhamma dari Bp. Tan Chao Ming

Home » Herman S Endro

Haruskah Jujur Sungguh Jujur

Submitted by Untung on February 18, 2011 – 5:56 pm2 Comments

Haruskah jujur sungguh jujur?Dear Kalyanamita,

Buddha mengatakan untuk mengalahkan amarah dengan cinta kasih, kalahkan kejahatan dengan kebaikan, mengalahkan kebohongan dengan kejujuran, mengalahkan kekikiran dengan kemurahan hati. Jika kita mengatakan jujur apakah harus jujur sungguh jujur seperti yang dituliskan dalam bait Karaniya Metta Sutta.

Pertanyaan ini dilontarkan oleh salah seorang umat ketika Romo Herman S Endro berceramah tentang ucapan Buddha diatas. Apa yang harus kita lakukan jika kejujuran kita dapat membawa bencana buat orang lain. Haruskah kita tetap jujur, sungguh jujur?

Disinilah letak peranan kebijaksanaan akan bermain. Jika kita berbicara tidak jujur apapun alasannya itu memang akan berakibat tidak baik, itu pasti. Namun jika kita Jujur sungguh jujur lalu akibatnya menimbulkan kerugian bagi orang lain bahkan nyawa orang terancam, mana yang anda pilih? Tetap Jujur, sungguh Jujur dengan akibat nyawa orang terancam, Rumah tangga hancur berantakan atau anda lebih baik berbohong?

Dilain pihak jika kita berbohong untuk menutupi kesalahan yang dilakukan berulang kali dengan alasan agar rumah tangga utuh, misalnya berbohong selingkuh. Wah itu sih bukan kebijaksanaan tetapi keblinger.

Umat Buddha harus pandai karena bagaimananpun semua sebab atau perbuatan akan menimbulkan akibat. Sekecil apapun perbuatan itu. Jangan meremehkan perbuatan kecil yang baik maupun buruk dengan beranggapan akibatnya toh kecil. Sebuah batu tetap akan berlubang jika dijatuhi tetesan air yang terus menerus.

Perbuatan baik yang dilakukan sekecil apapun akan membawa akibat baik. Apalagi jika dilakukan berulang-ulang. Sebaliknya perbuatan buruk sekecil apapun tetap akan membawa akibat buruk.

Nah untuk kasus haruskah jujur sungguh jujur diatas, kita tinggal memilih mana yang akan membawa konsekwensi terbaik. Tidak ada rumus baku dalam hal ini. Semua tergantung pada situasi, kondisi dan kejadian yang dihadapi.

Berbicara mengenai kemarahan. Minggu-minggu ini surat kabar nasional dipenuhi berita penyerangan sekelompok orang terhadap kelompok lain. Mengapa orang begitu mudah untuk menyerang orang lain hanya karena berbeda pandangan? Ego yang besarĀ  dan kegelapan batin menghantui pelakunya. Pengertian baik dan buruk menjadi sangat relatif bagi orang -orang egois yang penuh kegelapan batin tersebut. Membunuh dan menghancurkan harta milik orang lain dapat dipandang sebagai perbuatan baik,benar dan heroik dimata orang orang tersebut. Sungguh suatu pandangan yang sangat menyimpang dari hukum alam.

Untuk lebih jelasnya silakan anda mendengarkannya dengan mengklik tombol play dibawah ini.

Ceramah Dhamma Romo Herman S. Endro “Haruskah Jujur,Sungguh Jujur”

[01:12:41] Ceramah Dhamma Herman S. Endro Haruskah Jujur Sungguh Jujur .

Untuk Para Pengguna IPad,Iphone (iOS) Streaming Ceramah Dhamma Herman S. Endro Haruskah Jujur Sungguh Jujur . 12.4 MB

Download Ceramah Dhamma Herman S. Endro Haruskah Jujur Sungguh Jujur . 12.4 MB

Selamat Mendengarkan Semoga bermanfaat. Semoga Indonesia damai dan sejahtera. Semoga semua makhluk berbahagia.

2 Comments »

Kami Mengharapkan Komentar Anda, Silakan Tulis Komentar Anda !

Silahkan Isi Komentar anda dibawah, atau trackback dari site anda. Tulislah Komentar Anda dengan Sopan dan tetap dalam topik Buddha Dhamma/Ceramah Dhamma.

Silahkan tulis Komentar anda dalam kotak di atas

Web ini memungkinkan Anda Menggunakan Gravatar. Untuk mendapatkan Gravatar anda, Silakan daftar di Gravatar. Komentar akan di-moderasi sebelum ditampilkan. Terima Kasih

*
Mohon tuliskan kata yang berwarna ke dalam kotak kosong di bawah ini sebelum klik 'Kirim Komentar'. Terima kasih.
Anti-spam image