Dhamma Sebagai Pelindung
September 22, 2016 – 10:06 am | One Comment

Ceramah Dhamma Romo Cornelis Wowor MA. Vihara Pluit Dharmasukha September 2016
Kita sering mencari pelindung dalam hidup ini. Sebagai Buddhis kita sering membacakan paritta Tisarana atau paritta tiga perlindungan. Buddha, Dhamma dan Sangha sebagai pelindung …

Baca artikel pengantar dan Dengarkan Ceramah Selengkapnya »
Download Paritta

Silahkan mendengarkan dan mendownload Paritta-paritta Suci

dr. Krishnanda W. Mukti

Kumpulan Ceramah Dhamma dari Bp. dr. Krishnanda W. Mukti

Rudy Arijanto

Kumpulan Ceramah dari Bapak Rudy Arijanto

Suhu Xian Xing

Kumpulan Ceramah Dhamma dari Bhiksuni Xian Xing

Tan Chao Ming

Kumpulan Ceramah Dhamma dari Bp. Tan Chao Ming

Home » dr. Krishnanda W. Mukti

Empati

Submitted by Untung on March 4, 2011 – 6:16 pmNo Comment

EmpatiRekan rekan yang berbahagia,

Dalam situasi sekarang ini empati mungkin menjadi barang yang cukup langka. Empati lebih dari sekedar bersimpati, karena empati menyiratkan perasaan dan pikiran terlibat dengan ikut serta dalam merasakan kondisi orang lain.

Dr. Krishnanda W. Mukti membawakan tema empati ini dalam ceramah dhamma dalam kebaktian minggu pagi di Vihara Pluit Dharma Sukha.

Seperti halnya dalam pemakaian istilah “sang Buddha” yang sangat ditentang oleh Dr Krishnanda, karena menurutnya menurunkan derajat menjadi seperti kata sang kodok dan sang kancil. Menurutnya tidak perlu kata “sang” cukup Buddha. kata Buddha sudah memberikan arti orang yang sempurna. Maka dalam ceramah empati ini beliau memunculkan kritikan  cara umat Buddha dalam memberikan ucapan “Sabbe Sankhara Anicca ti” untuk keluarga yang sedang berduka.

Menurutnya mengapa tidak digunakan saja istilah yang sudah umum seperti turut Berduka Cita. Karena toh menurutnya selain istilah Anicca, Buddhis juga mengenal kata Dukkha.

Turut berduka cita menurut Dr. Krishnanda agak lebih melibatkan perasaan simpati dari si pengucap dibandingkan Sabbe Sankhara Anicca ti.

Disisi lain Para Bhikkhu menjelaskan bahwa sebagai Buddhis tidaklah pada tempatnya jika melihat proses kematian sebagai bentuk rasa berduka, Itulah sebabnya banyak umat Buddha yang sudah tidak lagi menggunakan kata “turut berduka cita”. Karena peristiwa kematian janganlah dirasakan sebagai duka cita.

Tidak ada yang salah atau benar dalam hal ini. silakan saja rekan rekan menimbang-nimbang sendiri. Masing-masing punya dasar pemikiran sendiri.

Sebagai seorang penceramah yang sering membeberkan kelirumologi dalam istilah Buddhis, Dr Krishnanda dalam ceramah berthema empati ini juga membahas istilah “Namo Buddhaya” yang tidak tepat sebagai salam Buddhis.

Dr. Krishnanda juga mengutip sebuah cerita  dari Buku Ajahn Brahm dan Bhikkhu Thich Nhat Hanh mengenai 3 buah pertanyaan raja. Isi pertanyaan tersebut adalah:

1. Kapan saat yang paling penting?
2. Siapa orang yang paling penting?
3. Perbuatan apa yang paling penting?

Bagaimana jawaban anda untuk 3 pertanyaan diatas?

Dalam ceramah mengenai empati ini, Dr. Krishnanda juga menguraikan bagaimana caranya untuk dapat membahagiakan orang lain.

Silakan saja rekan rekan langsung mendengarkan ceramah Dr. Krishnanda dibawah ini dengan mengklik tombol play atau mendownload file mp3

Ceramah Dhamma ‘Empati’ dr. Krishnanda w. Mukti

Untuk Para Pengguna IPad,Iphone (iOS) Streaming Ceramah ‘Empati’ dr. Krishnanda w. Mukti 11.9 MB

Download (Selain pengguna IPad,Iphone) Ceramah Dhamma ‘Empati ‘ dr. Krishnanda w. Mukti 11.9MB

Selamat mendengarkan. Salam sejahtera untuk rekan-rekan semua.

Kami Mengharapkan Komentar Anda, Silakan Tulis Komentar Anda !

Silahkan Isi Komentar anda dibawah, atau trackback dari site anda. Tulislah Komentar Anda dengan Sopan dan tetap dalam topik Buddha Dhamma/Ceramah Dhamma.

Silahkan tulis Komentar anda dalam kotak di atas

Web ini memungkinkan Anda Menggunakan Gravatar. Untuk mendapatkan Gravatar anda, Silakan daftar di Gravatar. Komentar akan di-moderasi sebelum ditampilkan. Terima Kasih

*
Mohon tuliskan kata yang berwarna ke dalam kotak kosong di bawah ini sebelum klik 'Kirim Komentar'. Terima kasih.
Anti-spam image