Bisakah Anda Menolak Bala
Ceramah Dhamma Dr. Krishnanda W. Mukti di Vihara Pluit Dharmasukha Agustus 2015
Romo Krishnanda W. Mukti, seperti biasanya mengawali ceramah Dhamma nya dengan mengutip salah satu ayat dari Dhammapada. Kali ini Dr. Krishnanda mengutip Dhammapada ayat 127 yang berbunyi:
“Tidak di langit, di tengah lautan. di celah-celah gunung atau di mana pun juga dapat ditemukan suatu tempat bagi seseorang untuk dapat menyembunyikan diri dari akibat perbuatan jahatnya”.
Jika dibaca, isi dari ayat Dhammapada tersebut sepertinya mengerikan. Dalam pengertian se-olah olah jika seseorang telah berbuat suatu kejahatan maka istilahnya tiada maaf bagimu. Apakah benar benar seperti itu? Bisakah kita menolak Bala? Kita harus melihat kasus yang melatarbelakangi mengapa Buddha mengucapkan kata kata yang menjadi ayat 127 dari Dhammapada.
Anda bisa mendengarkan isi ceramah Dr Krishnanda untuk mengetahui 3 kasus yang melatarbelakangi munculnya ayat tersebut. Dari kasus kasus tersebut mungkin anda bisa memahami mengapa Buddha mengucapkan kata kata tersebut.
Lalu kalau demikian, bisakah anda menolak bala? Kita yakin segala sesuatu akibat pasti mempunayi sebab, cuma kita tidak akan tahu apa sesungguhnya sebab dari suatu akibat. Apakah hanya terdiri dari satu sebab atau gabungan banyak sebab untuk menghasilkan akibat tersebut. Hanya seorang Buddha yang dapat memastikan sebab atau sebab sebab yang mana yang menyebabkan seseorang mendapatkan suatu akibat. Kita hanya bisa menduga duga, tidak bisa pasti. Hukum karma tidak berjalan seperti hukum matematika dimana 1+1 maka hasilnya pasti 2. Hukum karma tidak seperti itu.
Perumpamaan yang cukup mudah dipahami dan populer adalah seperti segenggam garam yang di larutkan dalam air. Segenggam garam dilarutkan dalam segelas air maka campuran itu jika diminum akan menimbulkan kesulitan. Segenggam garam yang sama di larutkan dalam air sungai Gangga, maka tidak akan menjadi masalah. Walaupun garam itu tetap ada dalam sungai Gangga tersebut, tidak hilang, namun rasa asinnya sudah tidak terasa. Jika garam diibaratkan sebagai perbuatan buruk dan air diibaratkan sebagai perbuatan bajik maka kita bisa belajar dari sana.
Dari perumpamaan di atas, kita bisa menyimpulkan, meskipun kita telah melakukan perbuatan buruk, yang pasti akan mendatangkan akibat di masa datang namun dengan melakukan banyak sekali perbuatan bajik maka akibat perbuatan buruk tersebut tidak akan terasa oleh kita. Seperti segenggam garam yang larut dalam sungai Gangga.
Jadi bisakah anda menolak Bala? Silakan anda mendengarkan secara lengkap uraian dari Dr Krishnanda W Mukti mengenai topik “bisakah anda menolak bala?” dalam ceramah Dhamma ini Dr. Krishnanda juga mengulas mengenai empat hukum lain yang mempengaruhi kehidupan makhluk dan alam semesta selain dari hukum karma.
Dalam sesi tanya jawab Romo Krishnanda Wijaya-Mukti juga menjawab pertanyaan pertanyaan seperti:
1. Soal bhikkhu memegang uang
2. Kecelakaan pesawat
3. Hipnotis
4. Kasus orang yang terlahir cacat
5. Meminta minta di depan patung, Serta pertanyaan lainnya.
Silakan anda mendengarkan khotbah Dhamma dari romo Krishnanda W. Mukti. jika anda ingin mendengarkan secara online melalui streaming maka browser anda harus mendukung aplikasi flash player. Silakan menekan tombol segitiga untuk play. Anda juga bisa mengunduh file mp3 nya dengan menggunakan username dan password yang sudah kami berikan kepada masing masing anggota ceramahdhamma.com secara gratis.
Ceramah Dhamma Dr. Krishnanda Wijaya-Mukti “Bisakah Anda Menolak Bala”
Selamat mendengarkan. Selamat melakukan banyak kebajikan untuk melarutkan perbuatan buruk yang terlanjur sudah kita lakukan. Semoga anda berbahagia. Semoga semua makhluk berbahagia. Sadhu..Sadhu..Sadhu..
fILE MP3, Bisakah Anda Menolak Bala, kami coba unduh tidak berhasil(tidak bisa), apa pasword nya berubah?
Trima kasih atas perhatiannya.
Pak Hartono, Password tidak ada perubahan. Coba download kembali. Mungkin jalur internet nya saat itu sedang bermasalah. Terima kasih
Anumodana koh Untung atas update materi dhamma rutin setiap bulan.. sangat bermanfaat bagi semua orang yang membutuhkan materi dhamma secara online..
Terima kasih
Sadhu…Sadhu…Sadhu… Terima kasih. Harusnya sih rutin tiap minggu, hehehe