Bhikkhu Bukan Pengemis
Dear Kalyanamitta,
Bhikkhu sebagai rohaniwan Buddhist tidaklah terlalu populer di Indonesia. Jangankan untuk saudara kita umat agama lain, untuk sebagian saudara kita yang mengaku beragama Buddha pun sosok Bhikkhu terasa asing. Bhikkhu nampak seperti pengemis. Bhikkhu bukan Pengemis.
Ketika seorang Brahmana menanyakan kepada Buddha saat melihat seorang Bhikkhu yang sedang pindapatta ( Mengumpulkan makanan) bertanya kepada Buddha, Apa bedanya Bhikkhu dengan pengemis? Buddha menjawab Bhikkhu bukan pengemis. Bhikkhu tidak meminta-minta seperti pengemis. Bhikkhu hanya mengumpulkan makanan secukupnya ke dalam mangkuk (patta) dari rumah penduduk yang menunjangnya untuk hidup, cukup untuk makan hari itu dan tidak untuk disimpan.
Jika Kalyanamitta mungkin melihat ada sosok dengan berpakaian Bhikkhu meminta uang kepada orang-orang di Mal atau dipasar. Itu adalah pengemis berkostum Bhikkhu. Jangan Kalyanamitta berikan dia uang. Kadang orang tersebut melakukan skenario lebih baik, saya pernah melihat seseorang dengan jubah Bhikkhu berkeliaran di mal, dia memberikan selembar gambar Buddha atau Kwan Im atau sebuah liontin murahan. kepada orang-orang yang dipilih. Setelah seseorang menerimanya, dia kemudian menyodorkan sebuah buku kecil untuk, katanya berdana. Itu bukan Bhikkhu. Itu sales berkostum Bhikkhu.
Romo Cunda J Supandi membahas masalah diatas dalam ceramah Dhamma nya di Vihara Pluit Dharma Sukha dengan tajuk ‘Sebagaimana yang di Tanam itulah yang Dipetik’. Keterangan diatas adalah sebagian dari hal-hal yang dibabarkan oleh Romo Cunda.
Romo Cunda juga memberikan nasihat bagaimana seorang vegetarian sebaiknya bersikap, tergantung dari tujuan menjadi vegetarian tersebut. Saat ini seseorang menjadi vegetarian bukan hanya karena untuk berlatih menjalankan latihan berdasarkan agama, namun banyak juga saudara kita non Buddhis menjadi vegetarian berdasarkan tujuan kesehatan. tentu kedua tujuan tersebut bisa berbeda dalam prakteknya.
Jika seseorang menjalankan Vegetarian karena alasan menjalankan ajaran Buddha untuk berlatih cinta kasih maka seyogyanya latihan cinta kasih tersebutlah yang harus dijadikan dasar utama praktek vegetariannya tersebut dan bukan pada sekedar praktek tidak boleh memakan makanan yang berasal dari hewani atau makhluk hidup. Sehingga tidak menjadi orang aneh.
Hal yang sama juga berlaku untuk yang menjalankan sila ke enam dari Attha Sila yaitu tidak makan setelah pukul 12 siang. Konsep dasarnya adalah berlatih mengendalikan keserakahan dan keinginan lewat praktek pengendalian makanan. Bukan sekedar tidak makan setelah jam 12 siang namun sebelum jam 12 siang makan seenak udelnya baik dari sisi jumlah maupun dari sisi ragam makanan. Makanan yang dimakan cukup berdasarkan pertimbangan cukup gizi, vitamin dan kalori untuk menunjang hidup namun bukan karena pertimbangan rasa. itulah latihan yang sebaiknya- baiknya.
Romo Cunda juga menjelaskan mengenai empat syarat bagaimana sebuah perbuatan berdana di nilai kwalitasnya. Bagaimana cara berdana, Kepada siapa berdana dan sebagainya.
Silakan saja Kalyanamitta mendengarkan secara online keseluruhan pembabaran Dhamma dari Romo Cunda ini dengan mengklik tombol play dibawah. Tidak ada tanya jawab yang di posting untuk saat ini. Bagi member ceramahdhamma.com silakan menggunakan username dan password yang telah diberikan untuk mendownload file mp3 ceramah tersebut.
Ceramah Dhamma Romo Cunda J Supandi ‘ Bhikkhu Bukan Pengemis’
Download Ceramah Dhamma Cunda J Supandi Bhikkhu Bukan Pengemis. 11.6 MB
Semoga ceramah Dhamma ini memberikan wawasan lebih luas buat kalyanamitta untuk menambah kebijaksanaan. Salam kasih dalam Dhamma.