Dhamma Sebagai Pelindung
September 22, 2016 – 10:06 am | One Comment

Ceramah Dhamma Romo Cornelis Wowor MA. Vihara Pluit Dharmasukha September 2016
Kita sering mencari pelindung dalam hidup ini. Sebagai Buddhis kita sering membacakan paritta Tisarana atau paritta tiga perlindungan. Buddha, Dhamma dan Sangha sebagai pelindung …

Baca artikel pengantar dan Dengarkan Ceramah Selengkapnya »
Download Paritta

Silahkan mendengarkan dan mendownload Paritta-paritta Suci

dr. Krishnanda W. Mukti

Kumpulan Ceramah Dhamma dari Bp. dr. Krishnanda W. Mukti

Rudy Arijanto

Kumpulan Ceramah dari Bapak Rudy Arijanto

Suhu Xian Xing

Kumpulan Ceramah Dhamma dari Bhiksuni Xian Xing

Tan Chao Ming

Kumpulan Ceramah Dhamma dari Bp. Tan Chao Ming

Home » Cornelis Wowor MA

Mana Lebih Baik Lahir di Dunia Atau di Surga?

Submitted by Untung on July 30, 2014 – 2:00 pm8 Comments

Mana Lebih Baik Lahir di Dunia Atau di Surga Mana Lebih Baik Lahir di dunia Atau di Surga. Oleh: Cornelis Wowor MA. 16 Juni 2014

Pertanyaan mana lebih baik lahir di dunia atau di surga kedengarannya seperti pertanyaan yang absurd. Pasti semua menjawab lebih baik lahir di surga dong. Dalam ceramah Romo Cornelis Wowor lainnya yang menjelaskan tentang empat keinginan manusia awam, memang yang keempat adalah keinginan untuk terlahir di surga.

Namun dalam ceramah Bhante Mahinda, Beliau mengatakan bahwa untuk terlahir sebagai manusia sangatlah sulit. Jadi sebenarnya mana yang lebih menguntungkan sih? Sebenarnya jawaban pertanyaan diatas sangat relatif. Banyak orang mendambakan untuk bisa terlahir di surga sebagai dewa-dewi. Dalam ajaran Buddha alam Surga bukanlah alam keabadian. Jika karma anda sebagai dewa-dewi sudah habis maka anda akan lahir kembali sebagai manusia bahkan bisa lahir di empat alam bawah yaitu alam asura, setan, binatang dan alam neraka.

Sebaliknya seorang calon Buddha atau Bodhisatva, untuk mencapai ke-Buddha-an haruslah melalui alam manusia, bukan alam dewa. Pangeran Sidharta turun dari surga Thusita dan lahir di alam manusia untuk bisa menjadi Buddha.

Jika sulit terlahir sebagai manusia, mengapa jumlah manusia bertambah banyak? jawabannya sederhana, banyak yang terlahir sebagai manusia dari alam manusia itu sendiri dan dari alam dewa. Dari empat alam rendah seperti raksasa, hantu,binatang dan neraka sangatlah sulit untuk dapat terlahir kembali sebagai manusia. makhluk di empat alam rendah itu akan lebih sering berputar-putar di antara empat alam rendah itu. Jadi sangatlah penting untuk dapat mempertahankan status kita yang saat ini sudah sebagai manusia.

Apa saja yang perlu dilakukan untuk bisa mempertahankan kemanusiaan kita? romo Cornelis Wowor menjelaskan dalam ceramah dhamma ini ada sepuluh hal yang perlu kita lakukan untuk bisa mempertahankan kemanusiaan kita.

Jika anda ingin mencapai kesucian maka terlahir sebagai dewa akan lebih menyulitkan usaha anda. Karena di alam dewa anda hanya menikmati kesenangan dan akan kesulitan melihat adanya penderitaan. Namun alam dewa tidaklah kekal. Pandangan manusia secara umum akibat dari ajaran non Buddhis yang menerangkan bahwa surga dan neraka setelah kematian adalah abadi dapat menyesatkan tujuan kita. Kita lupa untuk tujuan akhir kita yang berada di atas alam surga, yaitu keadaan dimana tidak ada lagi kelahiran dan kematian, mencapai Nibbana.

Banyak umat Buddha yang sudah mengerti akan berusaha untuk bisa mencapai setidak-tidaknya tingkat kesucian Sotapanna dalam hidup ini. Dengan keadaan di alam manusia yang memiliki kesenangan dan penderitaan, meskipun sulit namun lebih mudah mencapai tingkat Sotapanna sebagai manusia dibandingkan sebagai dewa di surga.

Jadi mana lebih baik terlahir di dunia sebagai manusia atau di Surga sebagai dewa? tentu saja keduanya baik. Mana yang lebih baik tentu saja akan sangat bergantung pada tujuan anda. Terlahir sebagai manusia yang jauh dari Dhamma merupakan suatu bentuk kerugian yang sangat besar. Dekat dengan Dhamma namun tidak mempraktekkannya juga merupakan kerugian besar. Dalam pandangan Buddhisme untuk terlahir di surga tidaklah sulit. Anda banyaklah berdana, mempraktekkan kemoralan yang tinggi, hapuslah keserakahan, kebencian serta kemarahan maka anda dapat terlahir sebagai dewa di surga. Dalam Buddhisme bukan agama yang dapat membawa orang ke Surga tetapi perbuatan seseoranglah yang akan membawa dia lahir di Surga, kembali ke alam manusia atau terjatuh di empat alam rendah.

Selain masalah kemanusiaan, Dalam ceramah dhamma ini Romo Cornelis Wowor juga menjawab pertanyaan seputar membalas budi orangtua yang sudah meninggal, Pattidana serta meditasi. Silahkan anda mengklik tombol play dibawah ini untuk mendengarkan secara online. Anda butuh aplikasi flash player untuk streaming online. Atau silakan mendownload dengan menggunakan username dan password yang sudah diberikan secara gratis kepada semua anggota ceramahdhamma.com

Ceramah Dhamma Cornelis Wowor MA “Mana Lebih Baik Lahir di Dunia Atau di Surga?”

Untuk Para Pengguna IPad,Iphone (iOS) Streaming Ceramah Dhamma Mana Lebih Baik Lahir di Dunia Atau di Surga?, Cornelis Wowor MA 12.9 MB

Download (Selain pengguna IPad,Iphone) ceramah Dhamma Mana Lebih Baik Lahir di Dunia Atau di Surga?, Cornelis Wowor MA 12.9 MB

Selamat mendengarkan sehingga dapat menambah kebijaksaan anda. Selamat mempertahankan dan memanfaatkan kemanusiaan anda. Selamat berlibur hari raya Idul Fitri 1453H dan akhirnya semoga anda semua berbahagia. Sadhu….. Sadhu…. Sadhu

8 Comments »

  • sienhwa says:

    Namo buddhaya romo, saya ko ndak bisa down load ceramah yg ada disini, apa ada yg sakah? Terima kasih

  • Pratama says:

    Romo, bagus sekali atas penjelasannya.
    tapi boleh tahu dimana sumber yang megatakan bahwa Buddha mengatakan bahwa kelahiran dan kegiatan homoseksual itu adalah dosa atau tidak baik atau terkutuk dan pelanggaran sila?

    karena setahu saya dikitab tipitaka pali malah banyak bercerita mengenai hetero seksual yang masuk kealam binatang atau alam apaya.

    Jika memang demikian? rasanya tidak bisa diklaim begitu saja, terlahir sebagai hermafrodit dikelahiran mendatang bagi yang homoseksual. terkadang tak sedikit malah yang kaum homoseksual perilakunya baik, berbanding yang hetero tapi picik dan “makan teman” demi keuntungan pribadi.

    Rasanya romo mesti menelusuri hal itu lebih dalam lagi, berdasarkan Dhamma, bukan atas dasar pemikiran pribadi. sehingga tidak terjadi black campaign seperti yang terjadi diagama tetangga.
    terima kasih.

    note:
    homoseksual [ketertarikan antara pria dengan pria atau wanita dengan wanita]

    • Untung says:

      Terima kasih atas komentarnya. Silakan didengarkan ceramah Bapak Cornelis Wowor sampai habis, Pertanyaan di atas di tanyakan dalam pertanyaan terakhir.
      Kemudian untuk masalah hermafrodit, Bapak Cornelis Wowor tidak mengatakan seorang homoseksual pasti akan terlahir hermafrodit tetapi dalam ceramah ini Bapak Cornelis Wowor berkata jika sudah terlahir dengan kelainan seksual seperti Homoseksual lalu malah mengikutinya dengan melakukan kegiatan seksual sesama jenis, maka bisa terlahir kembali sebagai hermafrodit.
      Dalam ceramah inipun bapak Cornelis Wowor tidak mengatakan bahwa orang yang homoseksual perilakunya pasti tidak baik dalam kehidupan ini, tetapi hanya mengatakan bahwa keadaan sekarang ini sebagai akibat pelanggaran sila ke tiga yang telah dilakukan dalam kehidupan lampau.
      Semoga penjelasannya dapat diterima.

  • JIMMY TAHIR says:

    ooh… perkawinan sejenis salah ya.. T_T pantesan ujian saya dapet 7,5 hahaha…
    tapi terima kasih sekarang saya sudah mengerti yang penting pak wowor…

    saya pendengar setia bapak.. pandangan saya sekarang terbuka terhadap agama budha..
    jadi ga mempan lagi di hasut tetangga pak.. semuanya berkat bapak.. sekali lagi saya ucapkan terima kasih nan sangat…

  • Yin Yin says:

    romo edan sucianto juga dimasukin ya

    romo yang mengagungkan INTELEKTUALnya

    pinin dengar ceramahnya

    anumodana

  • Yin Yin says:

    romo Arfan Law kog ga dimasukin?

  • Yin Yin says:

    Penceramahnya abis sembuh ya
    suaranya lemah banget dan kecil suaranya

    btw gann en

Kami Mengharapkan Komentar Anda, Silakan Tulis Komentar Anda !

Silahkan Isi Komentar anda dibawah, atau trackback dari site anda. Tulislah Komentar Anda dengan Sopan dan tetap dalam topik Buddha Dhamma/Ceramah Dhamma.

Silahkan tulis Komentar anda dalam kotak di atas

Web ini memungkinkan Anda Menggunakan Gravatar. Untuk mendapatkan Gravatar anda, Silakan daftar di Gravatar. Komentar akan di-moderasi sebelum ditampilkan. Terima Kasih

*
Mohon tuliskan kata yang berwarna ke dalam kotak kosong di bawah ini sebelum klik 'Kirim Komentar'. Terima kasih.
Anti-spam image