Dhamma Sebagai Pelindung
September 22, 2016 – 10:06 am | One Comment

Ceramah Dhamma Romo Cornelis Wowor MA. Vihara Pluit Dharmasukha September 2016
Kita sering mencari pelindung dalam hidup ini. Sebagai Buddhis kita sering membacakan paritta Tisarana atau paritta tiga perlindungan. Buddha, Dhamma dan Sangha sebagai pelindung …

Baca artikel pengantar dan Dengarkan Ceramah Selengkapnya »
Download Paritta

Silahkan mendengarkan dan mendownload Paritta-paritta Suci

dr. Krishnanda W. Mukti

Kumpulan Ceramah Dhamma dari Bp. dr. Krishnanda W. Mukti

Rudy Arijanto

Kumpulan Ceramah dari Bapak Rudy Arijanto

Suhu Xian Xing

Kumpulan Ceramah Dhamma dari Bhiksuni Xian Xing

Tan Chao Ming

Kumpulan Ceramah Dhamma dari Bp. Tan Chao Ming

Home » Cornelis Wowor MA

Kemana Kita Akan Terlahir Kembali

Submitted by Untung on August 6, 2011 – 2:35 pmNo Comment

Kemana Kita Akan terlahir KembaliCeramah Dhamma Oleh:  Cornelis Wowor MA.

Sebagai seorang Buddhist, pernahkah anda merenungkan kemana kita akan terlahir kembali nanti setelah meninggal? Banyak yang mengatakan bahwa kita hidup sesungguhnya adalah mempersiapkan kematian kita. Karena kematian pasti akan datang.

Kita lebih sering mempersiapkan segala sesuatu untuk hal yang belum pasti. Sesungguhnya Buddha sudah mengatakan bahwa dalam kehidupan ini segala sesuatu akan berjalan dengan tidak pasti. Kematian adalah pasti. Jadi sudahkah kita mempersiapkan diri, hendak kemana kita akan lahir kembali?

Seberapa jauh pemahaman kita terhadap hukum karma? Bagaimana jalannya hukum karma dalam menentukan kemana kita akan terlahir kembali? Bapak Cornelis Wowor menerangkan tentang bermacam jenis karma yang akan menentukan kemana kita akan terlahir kembali dalam ceramah Dhamma kebaktian Minggu pagi yang diadakan di Vihara Pluit Dharma Sukha..

Buddhisme mengenal yang dinamakan Cuti-citta, kesadaran sesaat sebelum seseorang meninggal dunia. Kesadaran apa yang timbul saat itu akan menentukan kemana kita akan terlahir kembali. Apa yang menentukan cuti citta ini? pastilah karma perbuatan kita. Begitu banyak karma yang telah kita perbuat, yang mana yang akan muncul saat itu?

Ada satu jenis karma yang disebut Garuka Kamma yang akan muncul paling dahulu. Garuka kamma ada yang jenis nya baik, ada yang buruk. Garuka kamma yang buruk contohnya adalah membunuh ayah atau ibu kandung. Yang baik contohnya adalah pencapaian Jhana maupun Magga dan Phala.

Sebanyak apapun perbuatan baik kita selama hidup jika kemudian melakukan salah satu dari Garuka Kamma buruk  sudah dapat dipastikan seratus persen setelah kematian, pelakunya akan terlahir kembali di alam neraka Avici. Neraka yang paling dalam dan paling menderita.

Apakah perbuatan baiknya hilang begitu saja? Tentu saja tidak. Buddhisme tidak mengenal neraka abadi maupun sorga abadi. Begitu orang tersebut selesai karma nya di neraka Avici maka dia dapat kembali terlahir kembali di alam lain. Karma baiknya dapat berbuah. Cuma jangan bepikir hanya menderita puluhan atau ratusan tahun di neraka Avici, tetapi ribuan tahun bahkan mungkin berkalpa-kalpa. Pangeran Ajatasatu yang membunuh ayahnya raja Bimbisara dan Dewadata yang melukai Buddha serta memecah belah Sangha, di yakini masih berada di neraka Avici sampai saat ini.

Jika tidak ada Garuka Karma, maka karma berikut yang menentukan kemana kita akan terlahir kembali adalah Asanna Kamma, Karma menjelang kematian. Ini adalah karma baik maupun buruk yang diingat seseorang saat menjelang ajalnya. Jika yang diingat yang baik, maka dipastikan akan terlahir kembali di alam baik begitu sebaliknya. Jika yang diingat yang buruk maka akan dilahirkan kembali di alam yang buruk.

Jika tidak ada Asanna kamma, Maka yang akan menentukan kemana kita akan terlahir kembali adalah Acinna Kamma, Karma kebiasaan. Jelas lah sudah jika kita sudah terbiasa berbuat baik maka jika tidak ada Garuka Kamma dan Asanna kamma maka karma kebiasaan baik ini yang akan muncul. Maka dapat dipastikan Kita akan terlahir kembali di alam yang baik.

Jika ketiga jenis karma diatas tidak muncul menjalankan fungsinya maka Katatta kamma yang akan bekerja. Karma ini adalah karma yang tak tentu. Dapat dipahami pentingnya kita mempersiapkan kesadaran kita untuk selalu dalam kondisi positif. Kita tidak akan tahu kapan kematian akan menjemput kita. Penting sekali untuk menciptakan kondisi yang baik dan tenang saat seseorang akan meninggal. Caranya tentu saja lewat latihan. Latihan dengan jalan selalu berpikir, berbuat dan berucap yang baik.

Sebagai seorang Buddhis yang mengerti, pantang untuk kita bersedih atau menangis dihadapan orang tua atau sanak keluarga yang sedang menjelang ajal. Apalagi mengeluarkan sumpah serapah. Kita harus menciptakan kondisi pikiran seseorang yang akan meninggal berada dalam kondisi kebaikan agar karma yang muncul adalah karma baik. Kesedihan dan isak tangis akan membuat seseorang yang akan meninggal terikat dan melekat, mungkin  juga malah ikut sedih. Karma yang muncul kemungkinan besar  adalah yang buruk.

Silakan anda mendengarkan jenis karma yang lainnya dari ceramah Dhamma bapak Cornelis Wowor kali ini. klik tombol play untuk mendengarkan secara langsung atau silakan mengunduhnya jika suka. Anda bebas untuk memilih.

Ceramah Dhamma ‘Kemana Kita Akan Terlahir Kembali’ Cornelis Wowor MA

Untuk Para Pengguna IPad,Iphone (iOS) Streaming Ceramah ‘Kemana Kita Akan Terlahir Kembali’ Cornelis Wowor MA 16.2 MB

Download (Selain pengguna IPad,Iphone) Ceramah Dhamma ‘Kemana Kita Akan Terlahir Kembali’ Cornelis Wowor MA 16.2 MB

Marilah kita mempersiapkan diri kita untuk menghadapi kematian dengan jalan selalu berbuat baik. Syukur syukur dapat menciptakan Garuka Kamma yang baik. Selamat mendengarkan. Semoga anda berbahagia.

Kami Mengharapkan Komentar Anda, Silakan Tulis Komentar Anda !

Silahkan Isi Komentar anda dibawah, atau trackback dari site anda. Tulislah Komentar Anda dengan Sopan dan tetap dalam topik Buddha Dhamma/Ceramah Dhamma.

Silahkan tulis Komentar anda dalam kotak di atas

Web ini memungkinkan Anda Menggunakan Gravatar. Untuk mendapatkan Gravatar anda, Silakan daftar di Gravatar. Komentar akan di-moderasi sebelum ditampilkan. Terima Kasih

*
Mohon tuliskan kata yang berwarna ke dalam kotak kosong di bawah ini sebelum klik 'Kirim Komentar'. Terima kasih.
Anti-spam image