Tujuh Cara Mengukur Kebajikan Kita
Ceramah Dhamma Tujuh Cara Mengukur Kebajikan Kita oleh Romo Budiyono Tantrayoga, Vihara Pluit Dharma Sukha, Juli 2015
Sebenarnya kita tidak perlu mengukur apakah kebajikan kita sudah cukup atau tidak. Karena dengan mengukurnya seolah olah kebajikan ada batasnya. Padahal kebajikan harus terus dibuat tanpa perlu merasa cukup atau tidak.
Romo Budiyono Tantrayoga menmberikan khotbah Dhamma dengan topik tujuh cara mengukur kebajikan kita dengan tujuan untuk memotivasi kita untuk tetap terus berbuat baik.
Mudah saja untuk mengukur kebajikan kita, apakah sudah memadai atau masih jauh panggang dari api. Buddha mengatakan untuk mengetahui apa yang kita telah perbuat di masa lalu, lihatlah kualitas hidup yang kita jalani sekarang. Jika saat ini kualitas hidup kita sudah baik, maka dipastikan perbuatan masa lampau kita cukup baik juga.
Tujuh cara mengukur kebajikan kita yang di jelaskan oleh Romo Budiyono Tantrayoga, tentu saja juga lewat cara melihat kualitas hidup kita saat ini. Ke tujuh cara tersebut adalah:
- Lihatlah dalam hidup anda, berapa sering saat anda membutuhkan pertolongan, lalu anda segera mendapatkan pertolongan. Berapa banyak yang kemudian datang menolong anda?
- Seberapa sering anda merasakan kekecewaan, sakit hati, marah, benci karena perlakuan orang lain terhadap anda?
- Seberapa sering anda menemui masalah dan hambatan dalam hidup ini? Seberapa besar hambatan tersebut?
- Apakah anda merasa walaupun anda telah sering berbuat baik, namun anda tetap senang dan tetap selalu ingin membantu dan menolong orang lain?
- Seberapa sering anda mendapatkan rejeki yang tidak terduga sebelumnya, seperti mendapat lotere dan menang undian? Seberapa besar rejeki tersebut?
- Apakah anda sudah sukses dan lancar lancar saja dalam mencapai kesuksesan tersebut?
- Jika hidup anda saat ini sudah sukses dan harta berlimpah, apakah sebelum meninggal harta anda tidak musnah karena sebab sebab berikut ini?
- karena mendapat musibah air
- karena mendapat musibah api
- karena mendapatkan masalah dengan penguasa/pemerintah
- karena mendapat musibah kriminal/penipuan
- karena dihabiskan oleh keturunan.
Sebenarnya selain tujuh cara mengukur kebajikan kita yang diterangkan diatas, kita juga dapat melihat kadar kebajikan kita dengan melihat arti dari Mangala Sutta tentang berkah termulia. Contohnya: Jika saat ini kita ber tempat tinggal di daerah yang nyaman, mudah mencari uang, aman itu berarti perbuatan baik masa lampau kita sudah banyak. Bisa juga dengan melihat apakah pekerjaan yang kita lakukan sekarang sudah sesuai dengan kesenangan kita atau terpaksa karena hanya pekerjaan itu yang ditawarkan kepada kita. Dan banyak cara cara lain untuk mengukur kebajikan kita.
Untuk lebih jelasnya, silakan anda mendengarkan secara lengkap ceramah Dhamma oleh romo Budiyono Tantrayoga tentang tujuh cara mengukur kebajikan kita. Tentu saja dalam ceramah ini pun Romo Budiyono Tantrayoga sedikit menyinggung tentang Feng Shui dan Ba zi berhubungan dengan Dhamma karena hal ini ditanyakan oleh seorang umat dalam sesi tanya jawab.
Ceramah Dhamma Romo Budiyono Tantrayoga ‘Tujuh Cara Mengukur Kebajikan Kita’
Selamat mendengarkan, Semoga anda tetap terus bersemangat untuk memupuk kebajikan dalam hidup ini. Semoga anda berbahagia. Semoga semua makhluk berbahagia. Sadhu…Sadhu…Sadhu..
Namo Amituofo
Wow gan en banget Ko Untung
Semoga bermanfaat untuk semua makhluk
Sadhu…sadhu…sadhu
Namo Amituofo,
Gaaan Eeen.
Sadhu..Sadhu..Sadhu..
Maha 4numodana Ko UnTung
Semoga Semua Makhluk Senantiasa Bahagia
Sadhu Sadhu Sadhu
Sadhu….
Namo amitofo…namo buddhaya..sekecil apapun perbuatan baik..tak akan pernah tertukar..membiasakan & mendisiplinkan hal-hal yang positif dan baik..akan bnyk manfaat dikemudian…thanks romo Budiyono Tantrayoga & bpk untung
Sadhu..Sadhu..Sadhu..
Gan en!
Gan En!