Sungguh Sulit Terlahir Sebagai Manusia, Manfaatkan Sebaik Mungkin!
Sungguh Sulit Terlahir Sebagai Manusia. Oleh Ven Bhante Mahinda 31 Mei 2014
Sebagai umat Buddha yang mempunyai keyakinan kepada hukum tumimbal lahir, pernahkah anda terpikir seberapa sulit kita dapat terlahir sebagai manusia. Apa keuntungannya terlahir sebagai manusia?
Ternyata sungguh sulit untuk terlahir sebagai manusia. Bhante Mahinda memberikan 2 buah perumpamaan untuk menggambarkan sungguh sulit dapat terlahir sebagai manusia dalam ceramah Dhamma yang diadakan di Vihara Pluit Dharma Sukha akhir Mei 2014. Ceramah Dhamma dibawakan dalam bahasa Inggris dan di terjemahkan oleh Sdri Tanty Marthauli.
Perumpamaan yang pertama adalah lewat cerita seekor kura kura buta yang ada di samudera luas. Kura kura ini hanya muncul ke permukaan laut setiap seratus tahun sekali. Di atas permukaan laut ada sebuah ban untuk berenang yang terapung apung. Maka kemungkinan seseorang untuk terlahir sebagai manusia itu sama dengan kemungkinan kura kura buta tersebut saat muncul ke permukaan pas berada di tengah lingkaran ban yang terapung apung di samudera luas. Bayangkan betapa sulitnya hal itu terjadi.
Perumpamaan kedua adalah jumlah pasir yang bisa kita letakkan di atas kuku ibu jari kita dibandingkan dengan jumlah pasir yang ada di seluruh pantai. Jumlah pasir di kuku diumpamakan seperti jumlah manusia sedangkan jumlah pasir di seluruh pantai adalah jumlah makhluk hidup lainnya termasuk para dewa dan makhluk di bawah alam manusia. Betapa sedikitnya manusia dibandingkan dengan keberadaan seluruh makhluk di 31 alam kehidupan ini.
Namun yang paling penting sebenarnya adalah bagaimana memanfaatkan sebaik-baiknya kehidupan saat ini. Mumpung sudah terlahir sebagai manusia. Agama Buddha dalam konteks untuk melatih batin sebenarnya menganggap terlahir sebagai manusia lebih menguntungkan dibandingkan terlahir sebagai dewa maupun brahma. Namun dalam konteks kebahagiaan memang hidup sebagai dewa atau brahma jauh lebih menyenangkan dan membahagiakan daripada hidup sebagai manusia di dunia ini.
Apa sebenarnya keuntungan terlahir sebagai manusia dibandingkan terlahir sebagai dewa atau brahma. Apa sih kelebihan manusia dibandingkan dewa dan brahma? Ternyata kelebihan itu sangatlah penting dan berguna. Kelebihan itulah yang seharusnya kita manfaat kan sebaik-baiknya saat kita sudah terlahir sebagai manusia. Tidak ada jaminan bahwa kelahiran berikutnya kita bisa terlahir kembali sebagai manusia.
Sungguh sulit terlahir sebagai manusia, maka karena kita sudah beruntung terlahir sebagai manusia maka kita harus benar benar memanfaatkannya demi untuk mengakhiri penderitaan kita. Itulah inti yang ingin disampaikan oleh Bhante Mahinda. Apa kelebihan manusia dan apa yang harus kita lakukan untuk memanfaatkannya? Silakan anda mendengarkan secara langsung ceramah Bhante Mahinda yang menerangkan bagaimana kita seharusnya memanfaatkan kehidupan sebagai manusia yang sudah sulit kita peroleh ini.
Silakan klik tombol play dibawah ini untuk mendengarkan secara langsung ceramah Bhante Mahinda. Atau silakan mengunduhnya.
Ceramah Dhamma Bhante Mahinda ‘Sungguh Sulit Terlahir Sebagai Manusia, Manfaatkan Sebaik Mungkin!’
Selamat mendengarkan. Semoga anda dapat melakukan apa yang harus dilakukan. Semoga kita semua dapat memanfaatkan kehidupan kita sebagai manusia sebaik baiknya untuk mengakhiri penderitaan ini. Semoga kita semua bisa berbahagia selamanya. Sadhu.. Sadhu.. Sadhu..
terima kasih
Trimakasih atas dharmanya bhante Mahinda. ceramah dgn kata2 yg sederhana namun sangat jelas. sy bertekad melatih metta setiap hari. sadhu sadhu sadhu
4numodana bilingual
semoga semua makhluk bahagia
4mithuofo
ditunggu dharma terbaru Suhu XIAN XING