Bagaimana Bersikap Terhadap Kritik-Hinaan-Fitnah
Dear Kalyanamitta, Namo Buddhaya.
Semua orang pernah mengalami di kritik, hinaan, celaan bahkan fitnah. Bagaimana anda bersikap terhadap kritik, hinaan dan fitnah tersebut? Apakah spontan membalasnya? Atau sekedar membela diri dengan menjawab atau hanya berdiam diri?
Dalam Dhammapada Bab 1 ayat 3 tertulis: “Dia mencelaku, Dia memukulku, dia mengalahkanku, dia merampas milikku. Pada mereka yang menanggung rasa benci terhadap hal tersebut, kebenciannya tidak akan menjadi reda.
Bhante Thitaviriyo dalam ceramah Dhamma di Vihara Pluit Dharma Sukha memberikan nasihat untuk kita bagaimana bersikap terhadap kritik, hinaan dan fitnah. banyak cara yang dibabarkan oleh Bhante Thitaviriyo untukĀ menghadapi kondisi duniawi tersebut.
Sikap seseorang dalam menghadapi hinaan, kritikan serta fitnah sangat tergantung dari tingkat kematangan emosi orang tersebut. Ada yang hanya lewat pemikiran logika saja orang tersebut sudah dapat mengatasi rasa kesal, dongkol. marah yang mungkin ditimbulkan oleh hinaan serta fitnah tersebut.
Bagi orang lain rasa marah dan benci karena menerima hinaan maupun fitnah dapat dibawa sampai mati, terbawa terus sampai kelahiran nya kembali. Bhante Thitaviriyo menasihati agar kita tidak memendam rasa marah berlarut-larut seperti itu. Bagaimana caranya?
Kemarahan yang timbul saat menerima hinaan, kritikan, celaan serta fitnah muncul karena kita semua belum mengatasi pemikiran yang salah tentang konsep “Aku/Ego” Kita lalu berpikir dia menghina’Ku’, dia mengkritik’ku’, dia menfitnah’ku’. Aku benci, aku kesal, aku marah.
Namun sesungguhnya walaupun kita belum terlepas dari pemikiran salah akan konsep ‘Aku/Ego’ tersebut, namun jika kita mampu melatih kesadaran kita, maka saat menerima hinaan, kritikan serta fitnah tersebut langsung muncul kesadaran bahwa ini terjadi bukan tanpa sebab. Ada sebab yang mendahului nya namun mungkin kita sudah lupa bahkan tidak tahu karena mungkin saja terjadi pada saat kehidupan yang lampau.
Bagi sebagian orang saat menyadari bahwa hinaan serta fitnah tersebut ada sebabnya, biasanya tidak akan timbul kemarahan ataupun kebencian. Umumnya kemarahan dan kebencian yang timbul akibat hinaan, fitnah serta celaan berasal dari pikiran bahwa kita tidak pantas menerima hinaan, kritikan serta fitnah tersebut. namun saat kita sadar bahwa kita pantas menerima kritik, Hinaaan serta fitnah karena ulah kita yang lampau umumnya kemarahan yang timbul akan sangat rendah intensitasnya. Kita akan bisa menerima kritikan, fitnah dan hinaan itu sebagai sesuatu yang wajar menimpa kita. Itulah hukum Karma.
Banyak cara yang diberikan oleh Bhante Thitaviriyo untuk kita bagaimana seharusnya bersikap terhadap kritik dan fitnah tersebut. bhante juga mengajarkan kita bagaimana memberikan kritik kepada anak kita, teman kita serta orang lain agar mereka tidak marah.
Silakan simak petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh Bhante Thitaviriyo dengan mendengarkan secara langsung ceramah Dhamma beliau.
Ceramah Dhamma Bhante Thitaviriyo ‘Bagaimana Bersikap Terhadap Kritik-Hinaan-Fitnah’
Download Ceramah Dhamma Bhante Thitaviriyo ‘Bagaimana Bersikap Terhadap Kritik-Hinaan-Fitnah. 11.7 MBĀ
Semoga ceramah dhamma Bhante Thitaviriyo dapat memberikan sedikit pencerahan untuk kita semua. Semoga Kalyanamitta berbahagia. Salam Sejahtera.